Translate

Rabu, 26 November 2014

POPULASI, SAMPEL, DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA



BAB III
 POPULASI, SAMPEL, DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA


1.      Apakah yang dimaksud populasi dan sampel dalam suatu penelitian?
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Jelaskan perbedaan antara populasi dan sampel ? dan dapatkah satu orang digunakan sebagai populasi?
        Jawab : Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
                       Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
   Satu orang dapat digunakan sebagai populasi karena satu orang itu mempunya berbagai karakteristik, misalnya gaya berbicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain.

2.      Teknik statistik apa saja yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data?
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Jelaskan teknik pengujian normalitas data dengan menggunakan Chi kuadrad ()
Jawab : Teknik pengujian normalitas data dengan menggunakan Chi kuadrad () dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang tebentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal baku / standard (A). Jadi membandingkan antara ( B : A ). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi normal.

3.      Sebutkan teknik-teknik samping (teknik pengambilan sampel) yang anda ketahui !
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Apa perbedaan antara teknik sampling probability sampling deng teknik sampling non probability sampling ?
Jawab : Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

4.      Sebutkan teknik-teknik samping (teknik pengambilan sampel) yang anda ketahui !
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono
Sebutkan bagian dari teknik probability sampling !

Jawab : teknik probability sampling meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan area sampling

5.      Sebutkan teknik-teknik samping (teknik pengambilan sampel) yang anda ketahui !
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Sebutkan bagian dari teknik non probability sampling !

Jawab : teknik ini meliputi sampling sistematis, samping kuota, sampling incidental, sampling jenuh, dan snowball sampling


soal dan pembahasan statistika penelitian



STATISTIK & PENELITIAN

1.    Apakah yang dimaksud dengan penelitian dalam buku ini?
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Jelaskan proses penelitian?
Jawab : Penelitian itu dimulai dengan adanya masalah. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah tersebut selanjutnya ingin dipecahkan oleh peneliti melalui penelitian. Supaya arah penelitian menjadi lebih jelas maka peneliti perlu berteori sesuai dengan ruang  lingkup permasalahan. Dengan berteori itu maka peneliti dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Jawaban terhadap permasalahan yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Jadi hipotesis penelitian itu merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

2.       Tunjukkan di mana peran statistik dalam penelitian?
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Salah satu peran statistik dalam penelitian yaitu sebagai teknik-teknik untuk menyajikan data, sebutkan apa saja teknik-teknik tersebut?
Jawab : Teknik-teknik menyajikan data ini antara lain : tabel, grafik, diagram lingkaran,dan pictogram.

3.       Sebutkan macam-macam variabel penelitian, dan beri penjelasan seperlunya?
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Berikan contoh hubungan antara variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat) !
Jawab : Seorang siswa membuat rancangan percobaan untuk membuktikan bahwa pada perkecambahan diperlukan air dan oksigen. Instrumentasi percobaan sebagai berikut.
Tabung 1
berisi biji kacang hijau
Tabung 2
berisi kapas kering, biji kacang hijau, dibiarkan terbuka
Tabung 3
berisi kapas kering, biji kacang hijau, ditutup rapat
Tabung 4
berisi kapas basah, biji kacang hijau, dibiarkan terbuka
Tabung 5
berisi kapas basah, biji kacang hijau, ditutup rapat

Rangkaian tersebut dibiarkan selama 2 hari untuk mengamati mana biji kacang hijau yang tumbuh. Ternyata dari hasil percobaan tersebut:
  • biji yang tumbuh adalah tabung 4 dan tabung 5
  • biji yang tumbuh normal adalah tabung 4, sedangkan pada tabung 5 pertumbuhan tidak normal/akhirnya mati
Perhatikan variabel penelitian pada rangkaian percobaan tersebut :
  • Yang disebut variabel kontrol adalah tabung 1. Biji dibiarkan apa adanya dan tidak diberi perlakuan apa pun sebagai pembanding dengan hasil percobaan.
  • Yang disebut variabel bebas adalah tabung 2, 3, 4, 5. Perhatikan bahwa setiap tabung diberi perlakuan tertentu yaitu basah/kering, terbuka/tertutup.
  • Yang disebut variabel terikat adalah hasil pertumbuhan biji. Biji yang tumbuh normal (variabel terikat) adalah tabung 4, sebagai akibat diberi perlakuan (variabel bebas) pemberian air dan terbuka sehingga oksigen bisa masuk. Sedangkan pertumbuhan biji pada tabung 5 tidak normal karena tabung tertutup meskipun terdapat air.
4.        Jelaskan perbedaan data diskrit dan data kontinu?
Sumber: buku “Statistika Dasar” Nar Heryanto dan H.M. Akib Hamid

Berikan contoh data diskrit dan data kontinu?
Jawab :  Data diskrit – Jumlah motor yang parkir di gedung A sebanyak 93 motor
Data kontinu – Jarak rumah Yaya ke sekolah 3 km

5.       Sebutkan macam-macam data penelitian, dan berikan penjelasan seperlunya?
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono

Data penelitian terbagi menjadi 2 yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, dan data kuantitatif dikelompokkan menjadi data ordinal, interval dan rasio. Sebutkan pengertian ketiga data tersebut !
Jawab : Data ordinal adalah data yang berjenjang atau berbentuk peringkat. Oleh karena itu, jarak satu data dengan yang lain mungkin tidak sama.
Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolute (mutlak). Pada data ini, walaupun datanya nol, tetapi masih mempunyai nilai.
Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Jadi kalau data nol berarti tidak ada apa-apanya.

6.        Pernyataan “ukuran beberapa buku yang terdapat di rak buku” merupakan contoh dari data…
 Sumber : buku “Statistika Dasar” Nar Herrhyanto & H.M. Akib Hamid

Pernyataan “sebagian dari buku di lemari perpustakaan rusak” merupakan contoh dari data…
Jawab : data kualitatif

7.       Terdapat  variabel penelitian sebagai berikut :
a. Prestasi kerja, motivasi, kualitas alat kerja;
b.Volume penjualan, promosi, kualitas pelayanan;
c. Air garam, perawatan, korosi
Susunlah ke dalam pradigma penelitian.
Sumber : buku “Statistika untuk Penelitian” prof. Dr. Sugiyono
     
    Sebutkan macam-macam paradigma !
        Jawab :
1.       Paradigma sederhana
2.       Paradigma sederhana berurutan
3.       Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
4.       Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
5.       Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
6.       Paradigma jalur


Senin, 24 November 2014

populasi dan sampel


Dalam melakukan sebuah penelitian, populasi dan sampel merupakan satu komponen yang sangat perlu diperlukan. Populasi dan sampel sebagai keseluruhan atau sebagian contoh dari objek-objek yang diteliti. Mendengar istilah sampel, orang akan akan cenderung menghubungkannya dengan contoh. Misalnya ketika jalan-jalan dipusat perbelanjaan dan diberikan hadiah sabun dalam bentuk yang lebih kecil, maka disebut sampel (contoh) sabun (asli). Lalu, apa hubungannya sampel barang tersebut dengan statistik?
            Dalam menentukan populasi dan sampel penelitian, sudah barang tentu haruslah sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan serta haruslah tepat dan efisien. Kendala-kendala yang timbul selayaknya dapat diantisipasi oleh peneliti. Oleh karenanya, dalam menentukan populasi dan sampel peneliti hendaklah memperhatikan hal-hal yang memang berkaitan dengan populasi dan sampel, sehingga didapatkan sampel yang tepat.
Dalam suatu penelitian, banyaknya pengamatan yang diamati bervariasi; mungkin sedikit, mungkin banyak tetapi terhingga, atau mungkin banyak tapi tak terhingga. Misalnya dalam penggolongan darah siswa dalam lingkungan sekolah, maka jumlah yang diamati pengamat sebanyak-banyaknyan hanya sebatas jumlah siswa dalam lingkungan sekolah tersebut. Dalam hal ini akan diperoleh data yang terhingga banyaknya. Contoh lain, jika kita dapat dapat melemparkan sepasang dadu takhingga kali; dan pada setiap kali mencatat bilangan yang muncul akan didapat segugus nilai yang tak hingga banyaknya. Keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian,baik yang terhingga maupun yang takhingga menyusun Populasi, Sampel, dan Pengujian Normalitas Data (Teknik Sampling).


A.   POPULASI
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi.
Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Sampel dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak dapat dipakai untuk mewakili populasi yang lain.
Suatu sensus dilakukan untuk mendapatkan karakteristik populasi secara nyata. Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter adalah nilai harapannya (expected value).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita. Diwaktu lampau,istilah “populasi” mengandung makna pengamatan yang diperoleh dari penelitian statistik yang berhubungan dengan orang banyak. Dimasa kini, statistikawan menggunakan istilah itu bagi sembarang pengamatan yang menarikperhatian kita, apakah itu sekelompok orang, binatang, atau benda apa saja. Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling frame).  Berdasarkan sifatnya, populasi dibagi menjadi dua, yaitu populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Sedangkan populasi heterogen yaitu Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya secara kualitatif dan kuantitatif.
Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi. Misalnya ada 600 siswa disekolah itu yang kita golongkan menurut golongan darahnya, maka dikatakan kita mempunyai populasi berukuran 600. Bilangan-bilangan yang dituliskan pada sekuumpulan kartu, tinggi badan penduduk disuatu tempat, dan panjang ikan disebuah daanau adalah contoh populasi terhingga. Percobaan pelemparan dadu yang disebutkan tadi termasuk contoh populasi takhingga.
Menentukan populasi dibantu oleh 4 faktor, yaitu: isi, satuan,cakupan (scope), dan waktu.Contoh : Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga  petani di   Kabupaten Jombang tahun 2005, maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor sebagai berikut.
Isi                    : Semua keluarga petani
Satuan             : Petani penggarap/pemilik tanah
Cakupan (scope): Kabupaten Jombang
Waktu             : Tahun 2005
Jenis Populasi :

Ada dua macam jenis populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tidak terbatas (tak terhingga).
1) Populasi Terbatas
Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh :
a. Jumlah penduduk kota Bandung 2.500.000 jiwa.
b. Jumlah 1000 guru SD di Yogyakarta mengikuti prajabatan.


2) Populasi Tak Terbatas
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Contoh :
Suatu percobaan seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu sampai tak terhingga kali lemparannya. Maka setiap kali mencatat sepasang bilangan yang muncul akan mendapatkan sepasang nilai yang tak terhingga pula.

Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen.
a. Populasi homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang sama sehingga tidak perlu mempermasalahkan jumlahnya secara kuantitatif.
b. Populasi heterogen
Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan homogen , ada kalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi. Tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (representative).
Hal ini berdasar pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu, tenaga dan adanya percobaan yang bersifat merusak (destruktif).





B.SAMPEL
            Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel merukan himpunanbagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Keuntungan dalam menggunakan sampel yaitu: memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif.
Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi yang jumlahnya mencukupi secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel serta memahami karakteristik-karakteristiknya (ciri-cirinya) akan diketahui informasi tentang keadaan populasi.
-Syarat sampel yang baik
a) Akurasi atau ketepatan
yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya “bias” atau kekeliruan  adalah populasi.
b) Presisi
Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel
-Alasan menggunakan sampel:
(a)Populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti;
(b) Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia,  membuat peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian;
(c) bahkan kadang, penelitian yang  dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi–misalnya,  karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental  para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);
(d) Jika elemen populasi homogen,  penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal,  misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu pohon jeruk.
Sampel yang baik harus dapat mewakili keseluruhan populasi dan hasil penelitian dapat diterapkan keseluruh populasi. Misalnya saja, dalam usaha menetukan umur rata-rata suatu lampu pijar tertentu, adalah tidak mungkin untuk menguji semua lampu pijar kalau kita masih ingin menjualnya. Biaya yang lebih besar sering menjadi faktor penghalang untuk mengamati semua anggota populasi. Oleh karena itu, kita terpaksa menggantungkan pada sebagian anggota populasi untuk membantu kita menarik kesimpulan mengenai populasi tersebut.
Teknik (metode) penentuan sampel yang ideal memiliki ciri-ciri dapat memberikan gambaran yang akurat tentang populasi, dapat menentukan presisi, sederhana sehingga mudah dilaksanakan, dan dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah.
Jumlah/Besar sampel perlu mempertimbangkan hal-hal  sbb:
a)         Derajat keseragaman (degree of homogenity)
b)         Presisi yang dikehendaki dari penelitian
c)         Rencana analisis
d)         Tenaga, biaya dan waktu
e)         Besar populasi
            Kalau kita menginginkan kesimpulan dari contoh terhadap populasi menjadi sah, kita harus mendapatkan contoh yang mewakili. Prosedur pengambilan contoh yang menghasilkan kesimpulan konsisten yang terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai suatu ciri populasi dikatakan berbias. Untuk menghilangkan kemungkinan bias ini, kita perlu mengambil contoh acak sederhana. Contoh acak sederhana adalah suatu contoh yang dipilih sedemikian rupa sehingga setiap himpunan bagian yang berukuran n dari populasi tersebut mempunyai peluang terpilih yang sama. Untuk populasi terhingga yang kecil, proses pengambilan contoh acak sederhana relatif mudah; namun dengan semakin besarnya populasi, proses ini menjadi semakin rumit.
C.PENGUJIAN NORMALITAS DATA
 TEKNIK SAMPLING
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara pengambilan sampel yang representatif dari populasi. Teknik sampling merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Apabila semua anggota populasi dipilih  menjadi anggota sampel,  maka proses ini disebut sensus (sampeljenuh). Secara skematis, macam teknik sampling dapat dilihat pada Gambar 1.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability Sampling.

a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Jenis-jenis Probability sampling:
a)     Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis).Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.
b)     Proportionate Stratified Random Sampling
Proportionate Stratified Random Sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen). Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya.
c)      Disproportionate stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling ialah  pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil sekali.
d)     Area sampling
Area sampling ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis yang ada. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Misalnyadari27propinsidiambil10propinsisecararandom/acak.
b. Non Propability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis-jenis Non Probability Sampling
a)     Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b)     Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c)      Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d)     Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Teknik ini dibagi dua, Yaitu:
1.      Judgment Sampling, Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
2.      Quota Sampling, Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara  acak melainkan secara kebetulan saja.


e)      Sampling  Jenuh
Sampling  Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
f)       Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya.  Dia hanya tahu satu atau dua orang yang  berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi,  lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Demikian seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju.Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.